A. Variabel
Penelitian : Sikap Siswa Terhadap Matematika
B. Kajian
Pustaka
1. Pengertian
Sikap Terhadap Matematika
Yara
(2009) mengartikan sikap sebagai konsep yang memperhatikan cara seorang
individu berpikir, bertindak, dan bertingkah laku. Dalam hal ini, sikap
berkaitan dengan pikiran, tindakan, dan tingkah laku. Sikap dibentuk dari
pengalaman belajar dan situasi pembelajaran.
Menurut
McLeod (Galbraith dan Haines, 1998), sikap merupakan refleksi dari reaksi
emosional, kepercayaan terhadap suatu objek, atau perilaku suatu objek.
Menurut
Allport (Kulm, 1980), sikap adalah kesiapan mental dan saraf berdasarkan
pengalaman yang mempengaruhi respon seseorang terhadap semua objek dan situasi
yang saling berhubungan.
Menurut
Rokeach (Kulm, 1980), sikap merupakan sebuah pengorganisasian dari beberapa
keyakinan yang terfokus pada objek atau situasi yang spesifik yang berpengaruh
dalam merespon beberapa bentuk tindakan.
Menurut
Kulm (1980), sikap merupakan perilaku afektif yang terdiri dari lima level,
yaitu: (1) receiving, yang mana siswa
mulai memperhatikan suatu fenomena, (2) responding,
siswa mulai merasakan kehadiran fenomena tersebut, (3) valuing, siswa mulai berinteraksi dengan fenomena, (4) organization, siswa mulai mengkonsep
perilaku dan perasaan tentang fenomena, dan (5) characterization, siswa mengembangkan sebuah filosofi yang
konsisten tentang fenomena tersebut.
Zan
dan Martino (Akinsola dan Olowojaiye, 2008) menyatakan bahwa pada dasarnya
sikap terhadap matematika adalah perasaan emosional positif atau negatif
terhadap matematika. Menurut Hart (Akinsola dan Olowojaiye, 2008), sikap
terhadap matematika adalah emosi yang
berhubungan dengan matematika, keyakinan matematika, meliputi sikap positif dan
negatif, dan tingkah laku terhadap matematika.
Hannula
(Curtis, 2006) mendefinisikan sikap terhadap matematika sebagai sifat emosional
terhadap matematika yang memiliki empat komponen yaitu :
a. Emosi
pengalaman siswa selama kegiatan matematika;
b. Emosi
yang terbentuk secara otomatis dalam konsep matematika;
c. Evaluasi
tentang situasi yang dialami siswa sebagai akibat dari melakukan kegiatan
matematika;
d. Nilai
matematika yang berhubungan dengan tujuan siswa secara umum.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap matematika adalah
perasaan emosional positif atau negatif yang berkaitan dengan pikiran,
tindakan, perilaku, dan keyakinan siswa terhadap matematika.
2. Faktor
yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Matematika
Tapia
dan Marsh (Curtis, 2006), menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi
sikap siswa terhadap matematika, yaitu:
a. Kepercayaan,
yaitu keyakinan siswa atas kemampuannya dalam matematika;
b. Kekhawatiran,
yaitu perasaan khawatir siswa akan matematika;
c. Nilai,
yaitu keyakinan siswa akan kegunaan, relevansi, dan keberhargaan matematika
dalam kehidupan pribadi siswa dan kehidupan profesional mereka di masa depan;
d. Kesenangan,
yaitu perasaan nyaman siswa dalam belajar matematika dan terlibat dalam kelas
matematika;
e. Motivasi,
yaitu keinginan dan minat siswa untuk belajar matematika.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa sikap terhadap matematika dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan, kekhawatiran, nilai, kesenagan, dan motivasi. Selanjutnya kelima
faktor ini akan penulis gunakan sebagai indikator penilaian sikap siswa
terhadap matematika.
C. Definisi
Variabel Penelitian
Sikap terhadap
matematika adalah respon emosional yang bersifat positif atau negatif terhadap
matematika yang ditentukan oleh aspek kepercayaan, kekhawatiran, nilai,
kesenangan, dan motivasi. Respon tersebut terwujud dalam pikiran, tindakan, dan
perilaku terhadap matematika.
D. Kerangka
Berpikir
Variabel ada klasifikasinya dan itu menjadi salah satu hal penting yang harus diketahui oleh peneliti sehinggi menurut saya sebaiknya diperdalam bahasan mengenai variabel penelitiannya.
BalasHapusTerima kasih atas saran dan masukannya, akan saya perbaiki.
BalasHapusAda daftar pustaka nya
BalasHapus