Pages

Senin, 30 November 2015

Metode Campuran (Mixed Method)

A.       Pengertian Metode Campuran (Mixed Method)
Metode campuran merupakan gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pengkombinasian atau penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif ini digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif. Metode campuran ini lebih kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalsis dua jenis data tetapi juga melibatkan fungsi dari kedua metode pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif  secara kolektif sehingga memperoleh hasil penelitian yang secara keseluruhan lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif daripada penelitian yang hanya menggunakan metode kuantitatif atau metode kualitatif.

B.       Tujuan Penggunaan Metode Campuran (Mixed Method)
Secara umum ada 4 tujuan dari penggunaan metode campuran yaitu :
1.    Untuk lebih memahami masalah penelitian dengan mengtriangulasi data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskiriptif.
2.  Untuk mengeksplorasi pandangan partisipan (kualitatif) untuk kemudian dianalsis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
3. Untuk memperoleh hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel, kemudian menindaklanjutinya dengan mewawancarai atau mengobservasi sejumlah individu untuk memperoleh penjelasan lebih jauh tentang hasil statistik yang sudah diperoleh.
4.  Untuk mengungkap kecenderungan-kecenderungan dan hak-hak dari kelompok atau individu-individu yang tertindas.

C.       Aspek Prosedur Metode Campuran (Mixed Method)
Dalam merancang prosedur penelitian dengan menggunakan metode campuran, ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Menurut Creswell (2008), aspek penting dalam merancang prosedur penelitian yang menggunakan metode campuran yaitu waktu (timing), bobot (weighting), pencampuran (mixing), dan teorisasi (theorizing).
1.      Waktu (timing)
Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan kuantitatifnya. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekunsial) atau dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren). Ketika data dikumpulkan secara bertahap, peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung dari tujuan awal peneliti. Namun pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersaman dianggap paling efektif karena tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pengumpulannya.
2.      Bobot (weighting)
Bobot yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang diberikan antara metode kuantitatif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot dapat sama atau seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari kepentingan peneliti, keinginan pembaca (seperti pihak kampus, organisasi profesional) dan hal apa yang ingin diutamakan oleh peneliti.
3.      Pencampuran (mixing)
Pencampuran berarti bahwa data kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan dalam beberapa cara. Peneliti bisa mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara konkuren, kemudian menggabungkan atau meleburkan secara utuh kedua data tersebut dengan mentransformasi data kualitatif menjadi angka-angka yang bisa dihitung (kuantitatif). Selain itu, jika peneliti tidak menggabungkan kedua data tersebut, peneliti bisa menjadikan salah satu data sebagai data sekunder dan data lainnya sebagai data primer, dimana data sekunder berperan sebagai pendukung atau penjelas dari dari primer.  
4.      Teorisasi (theorizing)
Dalam merancang metode campuran sangat penting untuk mempertimbangkan perspektif teori yang dapat menjadi landasan bagi keseluruan proses penelitian. Teori tersebut berperan untuk membentuk dan menentukan rumusan masalah yang diajukan, objek penelitian, metode pengumpulan data serta implikasi-implikasi yang diharapakan dari penelitian.

D.       Jenis Metode Campuran (Mixed Method)
Ada dua jenis metode campuran yaitu metode campuran konkuren (concurrent mixed method) dan metode campuran sekuensial (sequential mixed method).
1.        Metode Campuran Konkuren (Concurrent Mixed Method)
Metode ini merupakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif yang pelakasanaannya dilakukan secara bersamaan atau pada waktu yang sama.
a.      Concurent Triangualation
Dalam metode ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama baik dalam pengumpulan data maupun dalam analsisnya. Penelitian dengan metode ini dilakukan dalam satu tahap. Bobot antara metode kuantitatif dan kualitatif seimbang, namun kadang dalam pelaksanaan bisa berbeda atau tidak seimbang.
b.      Concurent Embedded
Dalam metode ini, metode kualitatif dan kuantitatif digunakan secara bersama-sama dengan bobot yang berbeda. Selain itu, ada metode primer untuk memperoleh data yang utama dan ada metode sekunder untuk memperoleh data pendukung dari data primer.

2.        Metode Campuran Sekuensial (Sequential Mixed Method)
Metode ini merupakan pengkombinasian metode kuantitatif dan kualitatif, yang mana hasil dari salah satu metode kemudian dikembangkan dengan menggukan metode lainnya. Dengan kata lain kedua metode tersebut digunakan secara berurutan.
a.      Sequential Explanatory
Dalam metode ini, pada tahap pertama menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua menggunakan metode kualitatif. Hak ini bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian kuantitatif pada tahap pertama.
b.      Sequential Exploratory
Dalam metode ini, pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua menggunakan metode kuantitatif. Hak ini bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian kualitatif pada tahap pertama.

E.        Prosedur Pengumpulan Data Metode Campuran (Mixed Method)
Teddlie dan Yu (2007) mengembangkan lima tipologi sampel metode sampuran, sebagai berikut:
1.        Strategi Dasar; teknik sampling kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan.
2.       Sampling Sekuensial; sampel pada tahap kedua diambil untuk melengkapi sampel pada tahap pertama.
3. Sampling Konkuren; teknik sampling kuantitatif dan teknik sampling kualitatif dikombinasikam menjadi prosedur-prosedur sampling independen atau diterapkan secara bersamaan seperti instrumen survey dengan respons tertutup dan respons terbuka.
4.        Sampling Multilevel; sampling diterapkan pada dua atau lebih unit analisis.
5.        Sampling yang menerapkan bentuk kombinasi berdasarkan jenis metode campuran.

Secara umum, dalam metode campuran teknik pengumpulan datanya menggunakan self report yaitu menanyakan informasi diri dari individu yang akan diteliti.

F.        Analisis Data Metode Campuran (Mixed Method)
Tashakkori dan Teddlie (2003) menyatakan bahwa ada beberapa analisis data metode campuran, sebagai berikut.
1.      Transformasi Data
2.      Mengeksplorasi Outlier-Outlier
3.      Membuat Instrument
4.      Menguji Level-level Ganda
5.      Membuat Matriks atau Tabel

SUMBER :

4 komentar:

  1. terimakasih
    sebelumnya mau menanyakan dalam jenis penelitian penggunaan sequential yang menggabungkan antara kualitatif dan kuantitatif maka tidak harus menggunakan triangulasi dalam analis kualitatif nya boleh hanya menggunakan observasi saja dalam bentuk nyata yang terjadi dilapangan mengenai komunikasi matematis siswa?. mohon penjelasannya

    BalasHapus
  2. masih bingung di saat harus menggunakan mix method. di satu sisi kunati di perlukan adanya perhitungan dan angka di lain sisi kualitatif dil larang adanya perhituingan dan angka. aah sudahlah

    BalasHapus