A.
Pengertian
Metode Campuran (Mixed Method)
Metode campuran merupakan
gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pengkombinasian atau
penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif ini digunakan secara
bersama-sama dalam suatu penelitian sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliable dan objektif. Metode campuran ini lebih kompleks
dari sekedar mengumpulkan dan menganalsis dua jenis data tetapi juga melibatkan
fungsi dari kedua metode pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif secara kolektif sehingga memperoleh hasil
penelitian yang secara keseluruhan lebih komprehensif, valid, reliable dan
objektif daripada penelitian yang hanya menggunakan metode kuantitatif atau
metode kualitatif.
B.
Tujuan
Penggunaan Metode Campuran (Mixed Method)
Secara umum ada 4 tujuan dari
penggunaan metode campuran yaitu :
1. Untuk
lebih memahami masalah penelitian dengan mengtriangulasi data kuantitatif yang
berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa perincian-perincian
deskiriptif.
2. Untuk
mengeksplorasi pandangan partisipan (kualitatif) untuk kemudian dianalsis
berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
3. Untuk
memperoleh hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel, kemudian
menindaklanjutinya dengan mewawancarai atau mengobservasi sejumlah individu
untuk memperoleh penjelasan lebih jauh tentang hasil statistik yang sudah
diperoleh.
4. Untuk
mengungkap kecenderungan-kecenderungan dan hak-hak dari kelompok atau individu-individu
yang tertindas.
C.
Aspek
Prosedur Metode Campuran (Mixed Method)
Dalam merancang prosedur
penelitian dengan menggunakan metode campuran, ada beberapa aspek penting yang
perlu dipertimbangkan. Menurut Creswell (2008), aspek penting dalam merancang prosedur
penelitian yang menggunakan metode campuran yaitu waktu (timing), bobot (weighting),
pencampuran (mixing), dan teorisasi (theorizing).
1.
Waktu
(timing)
Peneliti
harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan
kuantitatifnya. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekunsial) atau
dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren). Ketika data dikumpulkan secara
bertahap, peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif
yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung dari tujuan awal
peneliti. Namun pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara bersaman
dianggap paling efektif karena tidak membutuhkan waktu lama dalam proses
pengumpulannya.
2.
Bobot
(weighting)
Bobot
yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang
diberikan antara metode kuantitatif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot
dapat sama atau seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih
menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari kepentingan
peneliti, keinginan pembaca (seperti pihak kampus, organisasi profesional) dan
hal apa yang ingin diutamakan oleh peneliti.
3.
Pencampuran
(mixing)
Pencampuran
berarti bahwa data kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan dalam beberapa
cara. Peneliti bisa mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara
konkuren, kemudian menggabungkan atau meleburkan secara utuh kedua data
tersebut dengan mentransformasi data kualitatif menjadi angka-angka yang bisa
dihitung (kuantitatif). Selain itu, jika peneliti tidak menggabungkan kedua
data tersebut, peneliti bisa menjadikan salah satu data sebagai data sekunder
dan data lainnya sebagai data primer, dimana data sekunder berperan sebagai
pendukung atau penjelas dari dari primer.
4.
Teorisasi
(theorizing)
Dalam
merancang metode campuran sangat penting untuk mempertimbangkan perspektif
teori yang dapat menjadi landasan bagi keseluruan proses penelitian. Teori
tersebut berperan untuk membentuk dan menentukan rumusan masalah yang diajukan,
objek penelitian, metode pengumpulan data serta implikasi-implikasi yang
diharapakan dari penelitian.
D.
Jenis
Metode Campuran (Mixed Method)
Ada dua jenis metode campuran
yaitu metode campuran konkuren (concurrent
mixed method) dan metode campuran sekuensial (sequential mixed method).
1.
Metode
Campuran Konkuren (Concurrent Mixed
Method)
Metode
ini merupakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif yang
pelakasanaannya dilakukan secara bersamaan atau pada waktu yang sama.
a. Concurent
Triangualation
Dalam
metode ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara
bersama-sama baik dalam pengumpulan data maupun dalam analsisnya. Penelitian
dengan metode ini dilakukan dalam satu tahap. Bobot antara metode kuantitatif
dan kualitatif seimbang, namun kadang dalam pelaksanaan bisa berbeda atau tidak
seimbang.
b. Concurent
Embedded
Dalam
metode ini, metode kualitatif dan kuantitatif digunakan secara bersama-sama
dengan bobot yang berbeda. Selain itu, ada metode primer untuk memperoleh data
yang utama dan ada metode sekunder untuk memperoleh data pendukung dari data
primer.
2.
Metode
Campuran Sekuensial (Sequential Mixed
Method)
Metode
ini merupakan pengkombinasian metode kuantitatif dan kualitatif, yang mana
hasil dari salah satu metode kemudian dikembangkan dengan menggukan metode
lainnya. Dengan kata lain kedua metode tersebut digunakan secara berurutan.
a. Sequential
Explanatory
Dalam
metode ini, pada tahap pertama menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap
kedua menggunakan metode kualitatif. Hak ini bertujuan untuk memperkuat hasil
penelitian kuantitatif pada tahap pertama.
b. Sequential
Exploratory
Dalam
metode ini, pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan pada tahap
kedua menggunakan metode kuantitatif. Hak ini bertujuan untuk memperkuat hasil
penelitian kualitatif pada tahap pertama.
E.
Prosedur
Pengumpulan Data Metode Campuran (Mixed
Method)
Teddlie
dan Yu (2007) mengembangkan lima tipologi sampel metode sampuran, sebagai
berikut:
1.
Strategi
Dasar; teknik sampling kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan.
2. Sampling
Sekuensial; sampel pada tahap kedua diambil untuk melengkapi sampel pada tahap
pertama.
3. Sampling
Konkuren; teknik sampling kuantitatif dan teknik sampling kualitatif
dikombinasikam menjadi prosedur-prosedur sampling independen atau diterapkan
secara bersamaan seperti instrumen survey dengan respons tertutup dan respons
terbuka.
4.
Sampling
Multilevel; sampling diterapkan pada dua atau lebih unit analisis.
5.
Sampling
yang menerapkan bentuk kombinasi berdasarkan jenis metode campuran.
Secara umum, dalam metode
campuran teknik pengumpulan datanya menggunakan self report yaitu menanyakan informasi diri dari individu yang akan
diteliti.
F.
Analisis
Data Metode Campuran (Mixed Method)
Tashakkori
dan Teddlie (2003) menyatakan bahwa ada beberapa analisis data metode campuran,
sebagai berikut.
1.
Transformasi
Data
2.
Mengeksplorasi
Outlier-Outlier
3.
Membuat
Instrument
4.
Menguji
Level-level Ganda
5.
Membuat
Matriks atau Tabel
SUMBER
:
good
BalasHapusterimakasih
BalasHapussebelumnya mau menanyakan dalam jenis penelitian penggunaan sequential yang menggabungkan antara kualitatif dan kuantitatif maka tidak harus menggunakan triangulasi dalam analis kualitatif nya boleh hanya menggunakan observasi saja dalam bentuk nyata yang terjadi dilapangan mengenai komunikasi matematis siswa?. mohon penjelasannya
masih bingung di saat harus menggunakan mix method. di satu sisi kunati di perlukan adanya perhitungan dan angka di lain sisi kualitatif dil larang adanya perhituingan dan angka. aah sudahlah
BalasHapus👍👍👍👍👍👍
BalasHapus