Pages

Selasa, 05 Januari 2016

Analisis Data Kuantitatif


Analsis data merupakan proses pengolahan, penyajian, intepretasi dan analisis terhadap data yang diperoleh dari lapangan. Proses analisis data bertujuan untuk:
1.         Menjawab masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian (Faisal, 2001)
2.       Menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh (Prasetyo dan Jannah, 2005).
3.         Memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian.
4.         Menjelaskan kesesuaian antara teori dan temuan di lapangan.
5.         Menjelaskan argumentasi atas hasil temuan di lapangan.

Dalam melakukan analisis data kuantitatif, ada beberapa tahap yang harus dilalui yaitu koding data (data coding), pemindahan data (data entering), pembersihan data (data cleaning), dan penyajian data (data output), dan analisis data (data analyzing). Tahap analysis data kuantitatif tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

  
1.         Koding Data (Data Coding)
Koding data merupakan proses penyusunan data mentah (data dalam kuesioner) secara sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data (mis. komputer). Untuk melakukan tahap ini perlu dibuat pedoman mengenai prosedur pengodingan.

Tabel 1. Contoh Pedoman Penyekoran Butir Angket 
Pilihan
Sifat
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
Positif
4
3
2
1
Negatif
1
2
3
4

2.         Pemindahan data (Data Entering)
Tahap ini merupakan proses pemindahan data yang telah diubah ke dalam kode angka ke dalam mesin pengolah data (mis. komputer).

3.         Pembersihan Data (Data Cleaning)
Pembersihan data merupakan proses pengecekan untuk  memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke pemesin pengolah data sudag sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Data yang dimasukan harus tidak ada yang salah dan harus konsisten dan sesuai dengan pedoman penyekoran. Untuk mengecek konsistensi data, ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu :
a.    Possible code cleaning, yaitu memastikan kemungkinan data data yang muncul.  Misalnya contoh pada "tabel 1" skor pengkodiannya yaitu 1, 2, 3, dan 4, maka tidak mungkin ada skor 0, 5, 6, dan seterusnya yang akan muncul. Jika muncul angka selain 1, 2, 3, dan 4 maka sudah pasti skor itu salah.
b.     Contingency cleaning, yaitu memastikan konsistensi antar jawaban. Misalnya pada kolom berat badan tertulis berat mimimum 50, namun pada pada kolom berat maksimum tertulis 49 maka sudah pasti hal ini menunjukan ketidakkonsistenan. Seharusnya skor maksimal lebih besar dari skor minimal.

4.         Penyajian Data (Data Output)
Penyajian data merupakan tahap menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan menarik. Penyajian data yang dimaksud dapat berupa tabel distribusi frekuensi, tabel silang, grafik atau gambar.

5.         Analisis Data (Data Analyzing)
Tahap ini merupakan tahap untuk memperoleh interpretasi data. Untuk menganalisis data, perlu menggunakan beberapa alat uji statistik yang sesuai dengan kebutuhan. Analisis terhadap hasil pengolahan data dapat berbentuk analisis univariat, analisis bivariate, dan analisis multivariat. Analisis univariat misalnya: distribusi frekuensi menggunakan ukuran pemusatan data yaitu modus, median dan mean. Analisis bivariat misalnya: korelasi product moment. Sedangkan analisis multivariate misalnya: regresi linier berganda.


SUMBER:
Nanang Martono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Data Sekunder. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
       Cetakan Kedelapan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.



1 komentar: