Filsafat adalah olah pikir yang mencakup sumber-sumber
pikir, cara pembenaran, logika, cakupan, objek, metodologi, tata cara, etik,
estetika, menurut siapa, kapan dan dimana. Filsafat terdiri atas tiga aspek
yaitu Ontologi, Epistemologi, dan Estetika. Ontologi adalah hakekatnya,
epistemologi adalah metodologinya, dan estetika adalah kepantasan atau benar
dan salahnya atau baik dan buruknya. Filsafat ilmu lebih cenderung pada aspek
epistemologinya atau metodologinya, namun mempelajari salah satunya secara
tidak langsung mempelajari juga aspek yang lainnya karena ketiga aspek tersebut
saling bergantung dan tidak terpisahkan.
Belajar filsafat ilmu mencakup mulai dari hal yang kelihatan
sampai tidak kelihatan, yang ada dan yang mungkin ada, bahkan sampai pada
spiritualitas yang merupakan setinggi-tingginya ilmu. Filsafat adalah dasar dari filsafat
ilmu maka mempelajari filsafat adalah mempelajari filsafat ilmu. Filsafat yang adalah olah pikir memilki cakupan yang sangat luas, karena itu
dalam mempelajarinya diperlukan koridor berpikir yang paling tinggi, membawahi,
dan mendasari yaitu spiritualitas. Koridor spiritualitas yang dimaksud adalah
koridor spiritualitas masing-masing orang tergantung pada keyakinannya.
Agar dapat mempelajari filsafat maka sesuai dengan koridor
berpikir yang telah ditentukan kita harus mengokohkan dan menegakan
spritualitas kita terlebih dahulu. Selanjutnya seiring dengan mempelajari
filsafat kita juga harus mematangkan dan memantapkan diri dari aspek psikologis yaitu kesabaran, ketelatenan, keuletan,
daya juang, dan sebagainya serta dari aspek psikologi belajar orang dewasa
yaitu sikap bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.
Sebagai catatan agar suskses dalam perkuliahan filsafat ilmu
ini maka perlu untuk memperbarui niat
dan niatkan diri, mensinergikan niat dengan tindakan, menambahkan dan membangun
ilmu dengan membaca dan merefleksikannya, serta mencari keterampilan untuk
memperoleh pengalaman.
0 komentar:
Posting Komentar