A. Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh data yang objektif sehingga akan menghasilkan
kesimpulan penelitian yang objektif pula.
B. Macam-Macam Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian dalam Teknik Observasi
Observasi merupkan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala pada objek penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam pengumpulan
data melalui teknik observasi langsung maupun tidak langsung sebagai berikut.
a.
Catatan Anekdot
Instrumen ini merupakan catatan yang paling sederhana
secara terurai mengenai setiap unsur dalam gejala yang berhubungan dengan
variabel dan masalah penelitian. Selain unsur apa yang tampk dari gejala, hal
lain yang dapat dicatat yaitu mengenai frekuensinya atau intensitasnya dan
kualitasnya sesuai dengan tujuan penelitian.
b.
Catatan Berkala
Catatan ini pada dasarnya tidak berbeda dengan catatan
anekdot, namun yang membedakannya yaitu adanya tenggang waktu dalam melakukan
pencatatan. Misalnya setiap setiap 2 jam dilakukan pencatatan selama 15 menit
dan lain sebagainya atau pencatatan bisa dilakukan setiap satu bulan, setiap 6
bulan, dan sebagainya.
c.
Daftar Cek
Daftar cek ini berisi aspek/komponen dari variabel-variabel
yang diteliti, dimana setiap variabel dijabarkan secara rinci menjadi
gejala-gejala atau unsur-unsur yang disusun secara teratur menjadi suatu daftar
urutan kuaifikasi data yang akan diamati kemunculannya.
Contoh daftar cek :
No.
|
Komponen
|
Aspek yang diamati
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
…
|
…
|
√
|
|
2.
|
…
|
…
|
√
|
|
…
|
…
|
…
|
|
√
|
d.
Skala Nilai
Skala nilai merupakan penyempurnaan dari daftar cek. Dalam
skala nilai, variabel diklasifikasikan secara rinci menjadi gejala-gejala
dengan unsur-unsur seperti yang terdapat dalam daftar cek. Klasifikasi disusun
berderet kebawah, sedangkan deret ke samping diisi dengan kategori urutan
kualitas data yang dikumpulkan. Kategori kualitas tersebut antara lain:
1.
Berskala dua: Baik dan buruk, dan sebagainya
2.
Berskala tiga: Baik, sedang, dan buruk, dan
sebagainya.
3.
Berskala empat: Sangat baik, baik, sedang, dan
buruk, dan sebagainya.
4.
Berskala lima: Sangat baik, baik, sedang, buruk
dan sangat buruk, dan sebagainya.
Contoh Skala Nilai
:
No.
|
Klasifikasi
|
Kategori
|
||||
SB
|
B
|
S
|
TB
|
STB
|
||
1
|
…
|
√
|
|
|
|
|
2
|
…
|
|
|
√
|
|
|
…
|
…
|
|
√
|
|
|
|
Keterangan :
SB : Sangat
Baik
B : Baik
S : Sedang
TB : Tidak
Baik
STB : Sangat
Tidak Baik
e.
Peralatan Mekanik
Instrumen ini berupa rekaman yang digunakan
untuk mengobservasi suatu peristiwa, keadaan atau suatu kejadian yang hanya
terjadi satu kali dan tidak berulang atau berulang dalam jangka waktu yang
cukup lama (Misalnya 20 atau 50 tahun sekali) dan berlangsung singkat. Dalam
hal ini, sangat sulit melakukan observasi secara langsung. Selain itu, instrument
ini juga berfungsi untuk membantu peneliti bila terjadi keragu-raguan atau ada
yang hal dilupakan. Dengan demikian dapat dilakukan pencatatan atau observasi
yang teliti.
2. Instrumen Penelitian dalam Teknik Wawancara
Wawancara merupakan mekanisme
pengumpulan data melalui kontak atau hubungan langsung antara peneliti
(pengumpul data) dan responden (sumber data) secara individual. Dalam kegiatan
wawancara terjadi proses komunikasi terbatas antara peneliti dan responden
sesuai dengan maksud dan tujuan dalam mengungkap suatu masalah. Dalam kegiatan
wawancara, instrumen yang digunakan adalah wawancara itu sendiri. Wawancara
sebagai instrumen penelitian terdiri dari tiga bentuk sebagai berikut.
a.
Instrumen Wawancara Bebas (Tak Terpimpin)
Wawancara bebas berlangsung tanpa
pedoman yang dipersiapkan oleh pewawancara. Dalam wawancara bebas,
pertanyaan-pertanyaan disusun seketika pada saat pewawancara berhadapan dengan
sumber data atau responden dan pertanyaan dapat berkembang sesuia dengan
jawaban responden. Responden diberi kebebasan dalam memberi jawaban. Dalam
pelaksanaan wawancara biasanya pewawancara menggunakan alat perekam untuk
mempermudah analisis. Wawancara jenis ini sangat cocok digunkan dalam penelitian
kualitatif yang menghendaki informasi secara mendalam, dan terungkapnya
informasi-informasi yang sangat penting yang tidak dapat terungkap dengan
instumen lain.
Contoh insturmen wawancara bebas :
1.
Mengapa saudara tidak setuju mengenai ……?
2.
Apa yang saudara rasakan dengan ….. ?
b.
Instrumen Wawancara Terpimpin
Wawancara terpimpin merupakan
kebalikan dari wawancara bebas karena dalam pelaksanaanya mengikuti pedoman
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pedoman tersebut berisi petunjuk tentang
kegiatan yang harus dilaksanakan dan daftar pertanyaan-pertanyaan yang teratur
urutannya sesuai dengan data atau informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
masalah penelitian. Instrumennya dalam wawancara ini berupa daftar pertanyaan
yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban. Dengan instrument tersebut,
pewawancara dapat melakukan dua cara yaitu :
1.
Pewawancara menyampaikan pertanyaan secara lisan
dan mencocokan jawaban responden dengan alternatif jawaban yang disediakan.
2.
Pewawancara menyampaikan pertenyaan secara lisan
lenkap dengan semua alternatif jawaban yang disediakan.
Namun
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Segala
macam jawaban responden merupakan data dan harus dicatat.
2. Semua
jawaban harus diterima dan tidak boleh memaksakan responden memilih salah satu
alternatif jawaban.
3. Tidak
boleh menafsirkan jawaban responden yang berbeda dari alternatif jawaban
menjadi sama dengan salah satu alternatif jawaban.
Berikut
contoh instrument wawancara terpimpin :
Apakah saudara telah melakukan upaya-upaya
dalam … ?
Alternatif jawaban :
a. Belum sama sekali
b. Baru dalam tahap perencanaan
c. Sudah tetapi belum memperoleh hasil
d. ……………….
c.
Instrumen Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara ini berusaha menjembatani
wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam wawancara ini ada pedoman
sebagai pegangan pewawancara, namun tidak ada seperangkat atau daftar
pertanyaan untuk disampaikan pada interview melainkan hanya butir-butir
pertanyaan yang disusun berdasarkan masalah, sub masalah dan variabel
penelitian. Butir-butir tersebut sebagai pegangan agar informasi dan data yang
diperoleh tidak menyimpang dari masalah yang akan dipecahkan. Pewawancara
menyusun sendiri kalimat pertanyaan berdasarkan butir-butir pertanyaan tersebut
yang redaksionalnya berbeda tetapi isi dan maksudnya harus sama.
3. Instrumen Penelitian dalam Teknik Angket
Angket atau kuisioner merupakan
sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden.
Karena itu, angket disebut juga wawancara tertulis. Berikut beberapa asumsi
penggunaan angket dalam mengumpulkan data penelitian.
a. Responden
merupakan sumber yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri dan data yang
diketahuinya tidak dapat diungkapkan dengan alat lain karena sudah terjadi pada
saat lain. Data juga tidak dapat diamati karena berbentuk tanggapan, pendapat,
perasaan, keyakinan, cita-cita, pengalaman dan sebagainya.
b. Responden
adalah manusia yang dapat diyakini dan diyakikankan untuk bersedia memberikan
informasi secara jujur.
c. Responden
adalah manusia yang berpikir untuk menafsirkan pertanyaan-pertanyaan dalam
rangka memahami maksud peneliti.
Berikut
beberapa bentuk angket yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.
a.
Angket Tidak Berstruktur (Menggunakan
Pertanyaan Bebas)
Angket dengan pertanyaan bebas
merupakan angket yang dapat dijawab secara bebas oleh responden. Maksud dari jawaban
bebas yaitu uraian berupa pendapat, hasil pemikiran, tanggapan, dan lain-lain
mengenai segala sesuatu yang dipertanyakan dengan angket.
Contoh :
Bagaimana tanggapan saudara terhadap
penerapan kurikulum 2013?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b.
Angket Berstruktur (Menggunakan Pertanyaan Terikat)
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan
terikat yaitu pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban. Responden
tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda tertentu seperti tanda silang, cek, melingkari dan tanda lainnya. Angket
ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1.
Angket dengan pernyataan tertutup
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan
yang disertai dengan alternatif jawaban. Tidak ada kemungkinan bagi responden
untuk mengemukakan jawaban lain.
Contoh :
Bagaimana
pendapat anda tentang….?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
2.
Angket dengan pernyataan terbuka
Angket ini berbentuk pilihan ganda,
namun mempertimbangkan asumsi bahwa ada kemungkin alternatif jawaban tidak
sesuai dengan jawaban responden sehingga pada bagian akhir perlu disedikan
tempat bagi responden untuk menyampaikan jawaban yang menurutnya lebih tepat.
Contoh :
Menurut
saudara, mata pelajaran apa yang paling cocok diintegrasikan dalam pembelajaran
…… ?
a. Semua mata pelajaran
b. Mata pelajaran IPA
c. Mata pelajaran IPS
d. Mata pelajaran agama
e. Lainnya, ……………………………………..
4. Instrumen Penelitian dalam Teknik Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang
bertujuan untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau
beberapa aspek psikologis dalam diri seseorang atau sejumlah orang. Aspek
psikologis tersebut dapat berupa prestasi belajar, minat, bakat, sikap,
kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek kepribadian lainnya. Adapun
jenis-jenis tes sebagai berikut.
a.
Tes Lisan
Tes ini berupa sejumlah pertanyaan
yang disampaikan secara lisan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang
harus dijawab secara lisan.
b.
Tes Tertulis
Tes ini berupa sejumlah pertanyaan
tertulis yang berkaitan dengan masalah yang harus dijawab secara tertulis. Tes
tertulis terdiri dari tes essai, tes objektif (terdiri dari tes benar-salah,
tes pilihan ganda, tes menjodohkan) dan tes perbuatan.
5. Instrumen Penelitian dalam Teknik
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan peninggalan
tertulis mengenai bebagai kegiatan atau kejadian yang telah terjadi dalam
jangka waktu tertentu. Dokumen merupakan informasi atau data yang kaya dan
memberi peluang yang luas bagi penelitian. Karena itu diperlukan teknik dan
alat yang relevan dalam menggali data atau informasi dari bahan-bahan tersebut.
Teknik tersebut disebut sebagai studi dokumentasi seperti buku-buku, majalah,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, laporan kegiatan, dokumen
nilai, dan sebagainya.
SUMBER :
Wagiran.
(2013). Metodologi Penelitian Pendidikan:
Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Deepublish.