Pages

Kamis, 31 Desember 2015

Instrumen Penelitian

A.      Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang objektif sehingga akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula.

B.      Macam-Macam Instrumen Penelitian
1.       Instrumen Penelitian dalam Teknik Observasi
Observasi merupkan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam pengumpulan data melalui teknik observasi langsung maupun tidak langsung sebagai berikut.
a.      Catatan Anekdot
Instrumen ini merupakan catatan yang paling sederhana secara terurai mengenai setiap unsur dalam gejala yang berhubungan dengan variabel dan masalah penelitian. Selain unsur apa yang tampk dari gejala, hal lain yang dapat dicatat yaitu mengenai frekuensinya atau intensitasnya dan kualitasnya sesuai dengan tujuan penelitian.
b.      Catatan Berkala
Catatan ini pada dasarnya tidak berbeda dengan catatan anekdot, namun yang membedakannya yaitu adanya tenggang waktu dalam melakukan pencatatan. Misalnya setiap setiap 2 jam dilakukan pencatatan selama 15 menit dan lain sebagainya atau pencatatan bisa dilakukan setiap satu bulan, setiap 6 bulan, dan sebagainya.
c.       Daftar Cek
Daftar cek ini berisi aspek/komponen dari variabel-variabel yang diteliti, dimana setiap variabel dijabarkan secara rinci menjadi gejala-gejala atau unsur-unsur yang disusun secara teratur menjadi suatu daftar urutan kuaifikasi data yang akan diamati kemunculannya.
Contoh daftar cek :
No.
Komponen
Aspek yang diamati
Ya
Tidak
1.

2.



d.      Skala Nilai
Skala nilai merupakan penyempurnaan dari daftar cek. Dalam skala nilai, variabel diklasifikasikan secara rinci menjadi gejala-gejala dengan unsur-unsur seperti yang terdapat dalam daftar cek. Klasifikasi disusun berderet kebawah, sedangkan deret ke samping diisi dengan kategori urutan kualitas data yang dikumpulkan. Kategori kualitas tersebut antara lain:
1.       Berskala dua: Baik dan buruk, dan sebagainya
2.       Berskala tiga: Baik, sedang, dan buruk, dan sebagainya.
3.       Berskala empat: Sangat baik, baik, sedang, dan buruk, dan sebagainya.
4.       Berskala lima: Sangat baik, baik, sedang, buruk dan sangat buruk, dan sebagainya.
Contoh Skala Nilai :
No.
Klasifikasi
Kategori
SB
B
S
TB
STB
1




2








Keterangan :
SB    :  Sangat Baik
B       :  Baik
S       :  Sedang
TB    :  Tidak Baik
STB  :  Sangat Tidak Baik

e.       Peralatan Mekanik
Instrumen ini berupa rekaman yang digunakan untuk mengobservasi suatu peristiwa, keadaan atau suatu kejadian yang hanya terjadi satu kali dan tidak berulang atau berulang dalam jangka waktu yang cukup lama (Misalnya 20 atau 50 tahun sekali) dan berlangsung singkat. Dalam hal ini, sangat sulit melakukan observasi secara langsung. Selain itu, instrument ini juga berfungsi untuk membantu peneliti bila terjadi keragu-raguan atau ada yang hal dilupakan. Dengan demikian dapat dilakukan pencatatan atau observasi yang teliti.

2.       Instrumen Penelitian dalam Teknik Wawancara
Wawancara merupakan mekanisme pengumpulan data melalui kontak atau hubungan langsung antara peneliti (pengumpul data) dan responden (sumber data) secara individual. Dalam kegiatan wawancara terjadi proses komunikasi terbatas antara peneliti dan responden sesuai dengan maksud dan tujuan dalam mengungkap suatu masalah. Dalam kegiatan wawancara, instrumen yang digunakan adalah wawancara itu sendiri. Wawancara sebagai instrumen penelitian terdiri dari tiga bentuk sebagai berikut.
a.      Instrumen Wawancara Bebas (Tak Terpimpin)
Wawancara bebas berlangsung tanpa pedoman yang dipersiapkan oleh pewawancara. Dalam wawancara bebas, pertanyaan-pertanyaan disusun seketika pada saat pewawancara berhadapan dengan sumber data atau responden dan pertanyaan dapat berkembang sesuia dengan jawaban responden. Responden diberi kebebasan dalam memberi jawaban. Dalam pelaksanaan wawancara biasanya pewawancara menggunakan alat perekam untuk mempermudah analisis. Wawancara jenis ini sangat cocok digunkan dalam penelitian kualitatif yang menghendaki informasi secara mendalam, dan terungkapnya informasi-informasi yang sangat penting yang tidak dapat terungkap dengan instumen lain.
Contoh insturmen wawancara bebas :
1.       Mengapa saudara tidak setuju mengenai ……?
2.       Apa yang saudara rasakan dengan ….. ?

b.      Instrumen Wawancara Terpimpin
Wawancara terpimpin merupakan kebalikan dari wawancara bebas karena dalam pelaksanaanya mengikuti pedoman yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pedoman tersebut berisi petunjuk tentang kegiatan yang harus dilaksanakan dan daftar pertanyaan-pertanyaan yang teratur urutannya sesuai dengan data atau informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Instrumennya dalam wawancara ini berupa daftar pertanyaan yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban. Dengan instrument tersebut, pewawancara dapat melakukan dua cara yaitu :
1.       Pewawancara menyampaikan pertanyaan secara lisan dan mencocokan jawaban responden dengan alternatif jawaban yang disediakan.
2.       Pewawancara menyampaikan pertenyaan secara lisan lenkap dengan semua alternatif jawaban yang disediakan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.       Segala macam jawaban responden merupakan data dan harus dicatat.
2.       Semua jawaban harus diterima dan tidak boleh memaksakan responden memilih salah satu alternatif jawaban.
3.       Tidak boleh menafsirkan jawaban responden yang berbeda dari alternatif jawaban menjadi sama dengan salah satu alternatif jawaban.
Berikut contoh instrument wawancara terpimpin :
Apakah saudara telah melakukan upaya-upaya dalam … ?
Alternatif jawaban :
a.      Belum sama sekali
b.      Baru dalam tahap perencanaan
c.       Sudah tetapi belum memperoleh hasil
d.      ……………….

c.       Instrumen Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara ini berusaha menjembatani wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam wawancara ini ada pedoman sebagai pegangan pewawancara, namun tidak ada seperangkat atau daftar pertanyaan untuk disampaikan pada interview melainkan hanya butir-butir pertanyaan yang disusun berdasarkan masalah, sub masalah dan variabel penelitian. Butir-butir tersebut sebagai pegangan agar informasi dan data yang diperoleh tidak menyimpang dari masalah yang akan dipecahkan. Pewawancara menyusun sendiri kalimat pertanyaan berdasarkan butir-butir pertanyaan tersebut yang redaksionalnya berbeda tetapi isi dan maksudnya harus sama.

3.       Instrumen Penelitian dalam Teknik Angket
Angket atau kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Karena itu, angket disebut juga wawancara tertulis. Berikut beberapa asumsi penggunaan angket dalam mengumpulkan data penelitian.
a.       Responden merupakan sumber yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri dan data yang diketahuinya tidak dapat diungkapkan dengan alat lain karena sudah terjadi pada saat lain. Data juga tidak dapat diamati karena berbentuk tanggapan, pendapat, perasaan, keyakinan, cita-cita, pengalaman dan sebagainya.
b.      Responden adalah manusia yang dapat diyakini dan diyakikankan untuk bersedia memberikan informasi secara jujur.
c.       Responden adalah manusia yang berpikir untuk menafsirkan pertanyaan-pertanyaan dalam rangka memahami maksud peneliti.
Berikut beberapa bentuk angket yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.
a.      Angket Tidak Berstruktur (Menggunakan Pertanyaan Bebas)
Angket dengan pertanyaan bebas merupakan angket yang dapat dijawab secara bebas oleh responden. Maksud dari jawaban bebas yaitu uraian berupa pendapat, hasil pemikiran, tanggapan, dan lain-lain mengenai segala sesuatu yang dipertanyakan dengan angket.
Contoh :
Bagaimana tanggapan saudara terhadap penerapan kurikulum 2013?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b.      Angket Berstruktur (Menggunakan Pertanyaan Terikat)
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan terikat yaitu pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban. Responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi tanda tertentu seperti tanda silang, cek, melingkari dan tanda lainnya. Angket ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1.       Angket dengan pernyataan tertutup
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban. Tidak ada kemungkinan bagi responden untuk mengemukakan jawaban lain.
Contoh :
Bagaimana pendapat anda tentang….?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

2.       Angket dengan pernyataan terbuka
Angket ini berbentuk pilihan ganda, namun mempertimbangkan asumsi bahwa ada kemungkin alternatif jawaban tidak sesuai dengan jawaban responden sehingga pada bagian akhir perlu disedikan tempat bagi responden untuk menyampaikan jawaban yang menurutnya lebih tepat.
Contoh :
Menurut saudara, mata pelajaran apa yang paling cocok diintegrasikan dalam pembelajaran …… ?
a. Semua mata pelajaran
b. Mata pelajaran IPA
c.  Mata pelajaran IPS
d. Mata pelajaran agama
e. Lainnya, ……………………………………..

4.       Instrumen Penelitian dalam Teknik Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis dalam diri seseorang atau sejumlah orang. Aspek psikologis tersebut dapat berupa prestasi belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek kepribadian lainnya. Adapun jenis-jenis tes sebagai berikut.
a.       Tes Lisan
Tes ini berupa sejumlah pertanyaan yang disampaikan secara lisan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang harus dijawab secara lisan.
b.      Tes Tertulis
Tes ini berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan masalah yang harus dijawab secara tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes essai, tes objektif (terdiri dari tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes menjodohkan) dan tes perbuatan.

5.       Instrumen Penelitian dalam Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan peninggalan tertulis mengenai bebagai kegiatan atau kejadian yang telah terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dokumen merupakan informasi atau data yang kaya dan memberi peluang yang luas bagi penelitian. Karena itu diperlukan teknik dan alat yang relevan dalam menggali data atau informasi dari bahan-bahan tersebut. Teknik tersebut disebut sebagai studi dokumentasi seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, laporan kegiatan, dokumen nilai, dan sebagainya.


SUMBER :

Wagiran. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Deepublish.

0 komentar:

Posting Komentar